Berkala Ilmiah Pertanian https://journal.unej.ac.id/BIP <p><strong>Berkala Ilmiah Pertanian</strong> is a scientific open access journal publishing peer-reviewed research papers, review articles, communications and short notes that reflect the breadth and interdisciplinarity of agriculture. The aim of Berkala Ilmiah Pertanian is to publish research on the science and technology of crop production, biosecurity, plant protection and postharvest handling of produce, agricultural technology, management of the natural resource base for agricultural production (land, soil and water), rural management and agricultural development, and agriculture in changing environments. The publication appears four times annually.</p> en-US bip@unej.ac.id (Kacung Hariyono, PhD) ayu.puspita@unej.ac.id (Ayu Puspita Arum, S.T.P., M.Sc.) Mon, 03 Feb 2025 00:00:00 +0700 OJS 3.3.0.9 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Transformasi Mineral Klei pada Pertanian Intensif: Implikasi terhadap Kesuburan Tanah dan Keberlanjutan https://journal.unej.ac.id/BIP/article/view/4942 <p>Transformasi mineral klei dalam tanah akibat intensifikasi pertanian memiliki dampak signifikan terhadap kesuburan tanah dan keberlanjutan sistem pertanian. Artikel review ini mengkaji dinamika transformasi mineral klei yang dipicu oleh praktik seperti pemupukan kimia, irigasi berlebih, dan pengolahan tanah intensif. Transformasi ini memengaruhi kapasitas tukar kation, retensi hara, dan stabilitas agregat tanah, dengan implikasi jangka panjang terhadap produktivitas dan kesehatan tanah. Kajian literatur dilakukan dengan meninjau publikasi dalam lima tahun terakhir yang berkaitan dengan kata kunci "transformasi mineral klei," "evolusi klei pada tanah," dan "pengelolaan tanah pertanian berkelanjutan." Sumber yang dipilih berasal dari basis data ilmiah terkemuka dan mencakup studi yang secara representatif menggambarkan transformasi mineral klei dalam sistem tanah pertanian serta dampaknya terhadap sifat tanah. Hasil kajian menunjukkan bahwa interaksi antara mineral klei, bahan organik, dan mikroorganisme dapat mempercepat transformasi mineral, tetapi juga membuka peluang untuk pengelolaan adaptif yang meningkatkan fungsi tanah. Oleh karena itu, strategi pertanian berkelanjutan berbasis bukti, seperti penggunaan biochar dan pertanian presisi, direkomendasikan untuk memitigasi dampak negatif transformasi mineral klei dan mendukung keberlanjutan tanah.</p> R. Ayu Chairunnisya, Retno L Lubis, Yaumil Khairiyah, Khairun Purgawa, Retno Purnama Sari Copyright (c) 2025 Berkala Ilmiah Pertanian https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://journal.unej.ac.id/BIP/article/view/4942 Tue, 04 Feb 2025 00:00:00 +0700 The Effect of Starter Culture on Increasing Food Safety and Its Impact on Customer Preference https://journal.unej.ac.id/BIP/article/view/4408 <p>Aron is a staple food of the Tengger tribe, which is made from spontaneously fermented white corn, thus susceptible to contamination by pathogenic microorganisms during its production process. The addition of starter cultures obtained from the isolation of dominant lactic acid bacteria in the natural fermentation of white corn, identified as Lactobacillus and Streptococcus, was expected to inhibit the growth of pathogenic microorganisms. This study aimed to evaluate the ability of different concentrations of starter culture, starting from 0%, 10%, 20%, and 30%, to inhibit the growth of pathogenic microorganisms under different fermentation conditions: traditional fermentation at cold temperatures around 13-18°C in Tengger and controlled fermentation at 28-32°C at a laboratory in Surabaya for 6 days. The samplings were done on days 0, 3, and 6. Differences in sensory characteristics of aron with the addition of starter cultures, including aroma, taste, and color, were also evaluated. The indicator used to measure the growth of pathogenic microorganisms was Enterobacteriaceae, whose quantity was analyzed to evaluate the inhibition of its growth by lactic acid bacteria under both conditions. Biochemical analyses such as the TSIA, catalase, and motility tests were performed to ensure that the dominant bacteria at the end of fermentation were lactic acid bacteria. Additionally, molds that grew during fermentation in both conditions were identified. Sensory analysis was done at the end of fermentation, including aroma, taste, and color tests, supported by the Whiteness Index, DE2000, and Chroma analyses to evaluate the impact of starter culture and environmental conditions on the resulting aron. The addition of starter cultures affected the inhibition of Enterobacteriaceae growth under both conditions. Biochemical tests serve as supporting evidence that the dominant bacteria under both conditions after 6 days of fermentation were lactic acid bacteria. The aroma was identified as the attribute most influenced by the addition of starter culture and environmental differences caused by the compounds produced during fermentation. It was concluded that the addition of starter culture and environmental differences affect the microbiological characteristics and aroma of aron.</p> Hillary Ellen Yapradinata, Alvin Chandra Wijaya, Tuhfah Wikaputra, Masdiana Cendrakasih Padaga, Oki Krisbianto Copyright (c) 2025 Berkala Ilmiah Pertanian https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://journal.unej.ac.id/BIP/article/view/4408 Sat, 01 Feb 2025 00:00:00 +0700 Respon Interval Pengadukan dan Penggunaan Air Baku Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Selada Hijau Romaine pada Hidroponik Sistem Wick https://journal.unej.ac.id/BIP/article/view/4510 <p>Budidaya sayuran secara hidroponik menggunakan sistem wick merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk pemanfaatan lahan sempit pada urban farming. Jenis sistem hidroponik yang mudah digunakan adalah sistem sumbu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui respon interval pengadukan dan penggunaan air baku yang digunakan sebagai pengencer nutrisi terhadap pertumbuhan dan produksi selada hijau romance. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan Faktor pertama adalah interval pengadukan dalam wadah sistem sumbuk dengan 4 taraf (tanpa pengadukan, diaduk 1 kali/hari, 2 kali/hari dan 3 kali/hari) dan Perlakuan kedua meliputi penggunaan air baku yang terdiri dari 3 taraf (Air pembuangan AC, Air PDAM, Air sumber dari pegunungan). Pengulangan dilakukan sebanyak 3 kali. Variabel pengamatan meliputi : tinggi tanaman, diameter, jumlah daun, panjang akar, berat brangkasan basah. Respon atas perlakuan yang diberikan menunjukkan adanya interaksi pada semua parameter pengamatan.</p> Aprilia Hartanti, Mimik Umi Zuhroh, Mita Hikmatur Romadhana Copyright (c) 2025 Berkala Ilmiah Pertanian https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://journal.unej.ac.id/BIP/article/view/4510 Sat, 01 Feb 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Hasil Metabolit Sekunder PSB (Photosyintethic Bacteria) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) https://journal.unej.ac.id/BIP/article/view/4596 <p>Bakteri Fotosintetik (PSB) menghasilkan beberapa metabolit diantaranya Asam Amino, zat bioaktif, Oksigen, Karbon Dioksida. Zat bioaktif dalam PSB merupakan hasil metabolit sekunder dari bakteri fotosintesis salah satunya fitohormon. Peran fitohormon seperti Auksin (IAA), Giberelin, dan Sitokin pada proses fisiologis, mengatur masa dormansi perkecambahan biji, pembentukan akar, pemotongan, serta pembentukan percabangan tanaman, seperti tanaman pakcoy (<em>Brassica rapa</em> L.). Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh metabolit PSB (<em>Photosyintethic Bacteria</em>) dari sumber protein hewani terhadap pertumbuhan tanaman pakcoy. Penelitian dilakukan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Andalas pada 15 Agustus hingga 25 September 2024 menggunakan bahan: tanah ordo Regosol, PSB dari sumber protein hewani, dan tanaman pakcoy. Tanah diambil di Nagari Korong Tiram Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) (36 satuan percobaan) dengan perlakuan yaitu (1) PSB telur ayam ras; (2) PSB telur ayam kampung; (3) PSB telur bebek; (4) PSB telur keong mas; dan (5) PSB daging ikan nila. Parameter penelitian yaitu hasil metabolit PSB: IAA, Giberelin, dan Sitokinin (pengukuran secara kuantitatif menggunakan spektrofotometer, metode kalorimetri), dan Nitrogen (Kjeldhal), Phospor, dan Kalium, (ekstrak HNO<sub>3</sub>). Produksi tanaman meliputi pertumbuhan vegetatif dan generatif. Indikator vegetatif adalah tinggi tanaman, dan jumlah daun, biomasa pakcoy segar dan bobot kering setelah panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PSB telur ayam ras menghasilkan IAA, Giberlin dan Sitokinin paling tinggi. Unsur hara N, P, K tertinggi yaitu pada PSB daging ikan nila. Pengaplikasian PSB daging ikan nila merupakan perlakuan terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman pakcoy seperti: tinggi tanaman, jumlah helai daun, bobot segar tanaman, dan bobot kering tanaman.</p> <p>Kata Kunci: Bakteri Fotosintetik, Fitohormon, Hasil Metabolit, Kandungan Hara</p> Ranti Prima Ilahi, Gusnidar, Mimien Harianti, M Aknil Sefano Copyright (c) 2025 Berkala Ilmiah Pertanian https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://journal.unej.ac.id/BIP/article/view/4596 Sat, 01 Feb 2025 00:00:00 +0700 Pemanfaatan Tepung Ubi Ungu dan Pisang Raja dalam Inovasi Bolu dengan Pemanis Stevia https://journal.unej.ac.id/BIP/article/view/4565 <p>Bolu kukus umumnya terbuat dari bahan utama seperti tepung terigu, gula pasir, telur dan margarin. Penggantian terigu dengan memanfaatkan tepung dari ubi ungu dapat mengurangi ketergantungan pada produk impor dan lebih sehat karena bebas gluten. Penelitian ini menurunkan kalori dari gula dengan menggantinya menggunakan pemanis stevia dan pisang raja matang. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan inovasi bolu kukus bebas gluten dan gula, mengidentifikasi efek proporsi tepung ubi ungu dan pure pisang raja pada karakteristik fisikokimia dan penerimaan organoleptik. Metode penelitian secara deskriptif 3 perlakuan (% penambahan dari tepung ubi ungu) P1 (40%), P2 (50%), P3 (60%). Bahan lain yaitu telur, margarin, dan pemanis stevia. Analisis kimia meliputi kadar air dan abu (oven thermogravimetri), aktivitas antioksidan (metode DPPH), dan kadar pati, analisis sifat fisik daya kembang, analisis organoleptik meliputi warna, aroma, rasa, dan tekstur. Berdasarkan hasil uji organoleptik rentang skor 1-5 didapatkan hasil skor tertinggi setiap parameter pada P2 : skor warna 4,21<sup>a</sup> ± 0,641, aroma 3.35<sup>a</sup> ± 0,646, rasa 3.09<sup>ab</sup> ± 0,900, dan tekstur 3.68<sup>b</sup> ± 0,768. Produk yang mendapatkan skor analisis organoleptic tertinggi merupakan produk terbaik dan dilanjutkan analisis kimia, dengan hasil kadar air 36,35%, kadar abu 1,80%, aktivitas antioksidan 23,12%, kadar pati 15,24%, dan daya kembang sebesar 0,68%. Inovasi bolu kukus diterima secara sensory dengan nilai rata-rata disukai pada semua parameter dan sesuai SNI 01-3840-1995 kukus kadar air maksimal 40%, kadar abu 1%.</p> Fitriyah Zulfa, Anisa Rahma Dian Pratiwi Copyright (c) 2025 Berkala Ilmiah Pertanian https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://journal.unej.ac.id/BIP/article/view/4565 Sat, 01 Feb 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Macam dan Konsentrasi Auksin terhadap Pertumbuhan Awal Tanaman Tebu (Saccharum officinarum) Metode Bud Set https://journal.unej.ac.id/BIP/article/view/4125 <p>Tebu adalah tanaman penghasil gula utama di Indonesia. Salah satu upaya untuk menghasilkan bibit tebu unggul adalah dengan metode bud set. Untuk merangsang perakaran bud set perlu diaplikasian auksin. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Macam dan Konsentrasi Auksin terhadap Pertumbuhan Awal Tanaman Tebu Metode Bud Set. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial. Faktor pertama adalah macam zat pengatur tumbuh yaitu NAA, IBA, dan IAA. Faktor ke dua adalah konsentrasi zat pengatur tumbuh dengan taraf kontrol, 100 ml/l, 200 ml/l, dan 300 ml/l. Data dianalisis menggunakan analisis ragam Anova, kemudian diuji lanjut DMRT dengan signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara macam dan konsentrasi zat pengatur tumbuh berpengaruh nyata terhadap variabel jumlah daun dengan hasil terbaik IBA 200 ml/l. Pengaruh macam zat pengatur tumbuh berpengaruh nyata terhadap variabel Jumlah akar dan volume akar dengan hasil terbaik IBA. Pengaruh konsentrasi zat pengatur tumbuh berpengaruh terhadap variabel kecepatan berkecambah, jumlah anakan, jumlah akar, dan volume akar dengan hasil terbaik taraf 200 ml/l.</p> Robby An Taghfironi, Gatot Subroto Copyright (c) 2025 Berkala Ilmiah Pertanian https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://journal.unej.ac.id/BIP/article/view/4125 Sat, 01 Feb 2025 00:00:00 +0700