Analisis Manajemen Kecepatan di Suatu Kawasan Pendidikan Kota Tegal (Studi Kasus di Jalan Raden Ajeng Kartini, Kota Tegal, Jawa Tengah)
DOI:
https://doi.org/10.19184/berkalafstpt.v2i3.1269Keywords:
speed management, speed limits, secondary collector roads, traffic volumes, side barriers, manajemen kecepatan, manajemen lalu lintas, batas kecepatan, jalan kolektor sekunder, volume lalu lintasAbstract
R.A. Kartini Road, Tegal, Center Java, is a secondary collector road that dominates education. The road segment is the center of education because many schools, from elementary to junior high and high school, are on one road. Apart from that, this road section also has crowded side barriers, such as street vendors. This research aims to find and analyze how the speed limits on these roads are in accordance with rules concerning procedures for setting speed limits in an area. The resulting maximum speed of the R.A.Kartini road is 30 km/hour. This study looks at the behavior of drivers towards the rules. The research uses a field survey to sample traffic volume and speed data. The result is the driver uses a speed that is still within the threshold and does not violate the existing speed rules. The 85th percentile speed is used to help validate data.
ABSTRAK
Ruas jalan Raden Ajeng Kartini, Kota Tegal, Jawa Tengah merupakan jalan kolektor sekunder dengan dominan kawasan pendidikan. Jalan ini menjadi pusat pendidikan dikarenakan tersedianya banyak sekolah mulai dari sd,smp,dan sma dalam satu jalan. Selain itu jalan ini memiliki hambatan samping yang juga padat yaitu pedagang kaki lima. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui serta menganalisis bagaimana batas kecepatan yang ada di ruas jalan tersebut sesuai dengan PM 111 tahun 2015 tentang tata cara penetapan batas kecepatan di suatu daerah. Dihasilkan kecepatan maksimal dari ruas jalan Raden Ajeng Kartini adalah 30 km/jam. Penelitian ini juga diharapkan dapat melihat bagaimana perilaku dari pengendara terhadap aturan. Metode penelitian ini menggunakan survey lapangan untuk pengambilan sampel data volume lalu lintas dan data kecepatan. Dihasilkan rata-rata pengendara menggunakan kecepatan yang masih berada dalam ambang batas dan tidak melanggar aturan batas kecepatan yang ada. Adapun kecepatan 85 th percentil digunakan untuk membantu validasi data.