Evaluasi Kekuatan Struktur Jembatan Rasuk Plat BH 1385 KM 347 + 431 Purwokerto Terhadap Beban Statis Lokomotif CC 206

Authors

  • Fajryn Ferdiansyah Politeknik Perkeretaapian Indonesia
  • Muhammad Adib Kurniawan Politeknik Perkeretaapian Indonesia
  • Nanda Ahda Imron Politeknik Perkeretaapian Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.19184/berkalafstpt.v2i3.1275

Keywords:

bridge, structure, deflection, stress, tolerance, safety, jembatan, struktur, lendutan, tegangan, toleransi, aman

Abstract

This research analyzes the strength of the upper structure of plate girders BH 1385 KM 347 + 431 between Karanggandul - Purwokerto on the downstream route of Cirebon-Kroya. The analysis includes assessing its capacity to withstand the locomotive series CC 206 load, considering its construction history since 1917 and the planned load in 1911. The bridge's steel profile was measured for technical drawings involving the steel profile's inertia with hole elongation. Working loads were manually analyzed and compared with SAP 2000 application results. The analysis indicates a deflection of 0.717 cm manually and 0.624 cm with SAP 2000, with bending stresses of 0.903 T/cm2 and 0.592 T/cm2, respectively. Both results remain below the allowable deflection limit of 1.35 cm and the stress limit of 1.300 T/cm2, confirming the bridge's current safety. These calculations serve as a reference for the bridge's safety.

ABSTRAK

Penelitian ini menganalisis kekuatan struktur bagian atas jembatan baja tipe rasuk plat BH 1385 KM 347 + 431 di antara Karanggandul - Purwokerto, jalur hilir Cirebon-Kroya. Analisis mencakup kemampuan jembatan menahan beban lokomotif seri CC 206 dengan mempertimbangkan sejarah konstruksi sejak 1917 dengan rencana muatan rencana tahun 1911. Pengukuran profil baja jembatan dilakukan untuk gambar teknis dan perhitungan melibatkan inersia profil baja dengan perlemahan lubang keling. Beban-beban yang bekerja kemudian dianalisis secara manual dan dibandingkan dengan hasil aplikasi SAP 2000. Hasil menunjukkan lendutan jembatan sebesar 0,717 cm secara manual dan 0,624 cm dengan SAP 2000, serta tegangan lentur masing-masing 0,903 T/cm2 dan 0,592 T/cm2. Kedua hasil tetap di bawah izin maksimum lendutan 1,35 cm dan tegangan 1,300 T/cm2, menunjukkan jembatan masih aman menahan beban saat ini. Hasil perhitungan ini dapat digunakan sebagai acuan keamanan jembatan.

Author Biographies

Fajryn Ferdiansyah, Politeknik Perkeretaapian Indonesia

Prodi D-III Teknologi Bangunan dan Jalur Perkeretaapian
Politeknik Perkeretaapian Indonesia
Jl. Tirta Raya, Pojok, Nambangan Lor, Kec. Manguharjo
Kab. Madiun, Jawa Timur 63161

Muhammad Adib Kurniawan, Politeknik Perkeretaapian Indonesia

Prodi D-III Teknologi Bangunan dan Jalur Perkeretaapian
Politeknik Perkeretaapian Indonesia
Jl. Tirta Raya, Pojok, Nambangan Lor, Kec. Manguharjo
Kab. Madiun, Jawa Timur 63161

Corresponding author: adib@ppi.ac.id

Nanda Ahda Imron, Politeknik Perkeretaapian Indonesia

Prodi D-III Manajemen Transportasi Perkeretaapian
Politeknik Perkeretaapian Indonesia
Jl. Tirta Raya, Pojok, Nambangan Lor, Kec. Manguharjo
Kab. Madiun, Jawa Timur 63161

Downloads

Published

02-07-2024