THE EFFECT OF THE ELASTICITY MODULUS OF ASPHALTED SURFACES ON RUTTING DEPTH ON NARROW CRACKING CONDITIONS
Keywords:
Modulus Elasticity, Narrow Cracking, Wide Cracking, 50% Cracking, Rutting, Modulus Elastisitas, Retak Halus, Retak Lebar, Retak 50%Abstract
The increase in traffic growth on the Taweli - Pantoloan section, also increased the traffic load that passes through the section and caused rutting and cracking. The modulus elasticity is an important factor that affects the performance of asphalt pavement, therefore it is necessary to predict when narrow cracking, wide cracking, 50% cracking, and rutting will occur. HDM III is used to predict when it will occur, from CBR subgrade and annual average daily traffic data on Tawaeli – Pantoloan section, the pavement performance is planned for 5,10, 15, and 20 years. From the results of the study, it was found that the increasing road performance, the greater the value of the traffic load, which in increasing the thickness of asphalt pavement, and the faster the road will experience narrow cracking, wide cracking, and 50% cracking. Variation of modulus elasticity gives that the lower the modulus elasticity of asphalt mixture (SME), the faster the cracks occur on the asphalt pavement and vice versa. The effect of narrow cracking (TYN), wide cracking (TYW), and 50% cracking on the depth of rutting (RDM) are directly proportional.
ABSTRAK
Pertumbuhan lalu lintas yang semakin meningkat di Ruas Jalan Taweli – Pantoloan mengakibatkan peningkatan beban lalu lintas yang melewati jalan tersebut dan mendorong terjadinya kerusakan berupa rutting dan retak pada perkerasan jalan. Modulus elastisitas merupakan faktor penting yang akan mempengaruhi kinerja perkerasan aspal, sehingga perlu diketahui bagaimana pengaruh modulus elastisitas terhadap prediksi waktu terjadinya kerusakan retak halus, retak lebar, retak 50% dan kedalaman rutting yang terjadi. Dalam memprediksi waktu terjadinya kerusakan terrsebut digunakan model HDM III, dari data CBR tanah dasar dan LHR di Ruas Jalan Tawaeli – Pantoloan direncanakan umur layanan selama 5, 10, 15 dan 20 tahun. Dari hasil penelitian didapatkan semakin meningkat masa layan maka semakin besar nilai beban lalu lintasnya, mengakibatkan semakin tebal lapis permukaan beraspal dan semakin cepat jalan tersebut diprediksi mengalami retak halus, retak lebar dan retak 50%. Dengan variasi modulus elastisitas didapatkan semakin rendah nilai modulus elastisitas campuran beraspal (Sme) maka semakin cepat terjadinya retak pada suatu perkerasan jalan dalam melayani beban lalu lintas yang ada dan begitu sebaliknya. Pengaruh Retak Halus (TYN), Retak Lebar (TYW) dan Retak 50% terhadap kedalaman Rutting (RDM) yaitu semakin lama masa layan suatu jalan sampai terjadinya retak halus, retak lebar dan retak 50% maka semakin dalam rutting yang terjadi.