PENGARUH PROGRAM TOL LAUT TERHADAP KETERSEDIAAN LOGISTIK DI WILAYAH TERTINGGAL, TERPENCIL, TERLUAR DAN PERBATASAN (T3P) DI INDONESIA
Keywords:
sea toll program, logistics, underdeveloped remote outside and border area, transportation, commodity, tol laut, logistik, wilayah tertinggal terpencil terluar perbatasan, transportasi, komoditiAbstract
Presidential Regulation Number 27 of 2021 concerning the Implementation of Public Service Obligations for the transportation of goods to and from disadvantaged, remote, outermost, and border regions explains that the sea highway is the implementation of sea freight services from ports to other ports using the mechanism for the implementation of public service obligations for the transportation of goods. The reality for five years shows that the program has not been significant in distributing logistics availability and cutting high logistics costs. The Kompas Research and Development survey found that the sea highway program still needs socialization. The purpose of the research is to find out how the Sea Toll program affects the availability of logistics in disadvantaged, remote, outermost, and border areas (T3P) in Indonesia and to find out how much influence the sea toll program has on logistics availability in the T3P region in Indonesia. A quantitative method approach is used, using primary and secondary data. Data collection techniques through observation, questionnaires, and literature study with a population of 90 people. The final results are obtained in table 1.660 and a count of 14.322.
ABSTRAK
Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Untuk Angkutan Barang dari dan ke Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan menjelaskan tol laut adalah pelaksanaan pelayanan angkutan barang di laut dari pelabuhan ke pelabuhan lainnya menggunakan mekanisme penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang. Realitas selama lima tahun, menunjukkan program belum signifikan dalam mendistribusikan ketersediaan logistik dan memangkas biaya logistik yang tinggi. Survei dari Litbang Kompas diketahui program tol laut masih membutuhkan sosialisasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana pengaruh program tol laut terhadap ketersediaan logistik di Wilayah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan (T3P) di Indonesia dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh program tol laut terhadap ketersediaan logistik di Wilayah T3P di Indonesia. Analisis pendekatan metode kuantitatif digunakan, dengan penggunaan data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data melalui observasi, kuesioner dan studi pustaka dengan populasi sebanyak 90 orang. Hasil akhir diperoleh ttabel sebesar 1,660 dan thitung sebesar 14,322.