SKENARIO PENGEMBANGAN KOTA BALIKPAPAN DALAM MENDUKUNG IBU KOTA NEGARA BARU
DOI:
https://doi.org/10.19184/berkalafstpt.v1i3.575Keywords:
Indonesia's New Capital City, transport modelling, development scenario, Balikpapan, pemodelan transportasi, skenario pengembanganAbstract
East Kalimantan's proposed development as Indonesia's New Capital City must, of course, need a lot of local support. There is no doubt that the effects of Indonesia's New Capital construction vary by region, with those closest to them feeling the effects the most. A single one of them is Balikpapan. The construction of nearby local roads is influenced directly or indirectly by Indonesia's New Capital, both as it is now and as it is planned. This study talks about how Balikpapan is growing to support Indonesia's new capital. The reliability test produced a determinant coefficient (R-Squared) of 0,7569 for the model, which was developed using macro simulation software (PTV Visum). To forecast how the road network will perform once Indonesia's new capital city is operational, modelling is still being done. Twelve recommendations were made as a result, and they will be put into action between 2024 and 2039. The outcome indicated that the vehicle-hour dropped between 2024 and 2039.
ABSTRAK
Rencana pembangunan Ibu Kota Baru Indonesia di Kalimantan Timur, tentunya membutuhkan dukungan yang cukup besar dari daerah sekitarnya. Dampak pembangunan Ibu Kota Baru Indonesia tentu berbeda di setiap daerah, dan yang merasakan dampak paling besar di daerah terdekat. Salah satunya adalah Kota Balikpapan. Ibukota Baru Indonesia, baik yang sudah ada maupun yang direncanakan, menyebabkan berkembangnya jalan-jalan lokal di sekitarnya secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini membahas tentang perkembangan kota Balikpapan untuk mendukung Ibu Kota Baru Indonesia. Model dibuat dalam software simulasi makro (PTV Visum) dan uji reliabilitas menghasilkan koefisien determinan (R-Squared) sebesar 0,7569. Tahap pemodelan dilanjutkan untuk memprediksi kinerja jaringan jalan setelah Ibu Kota Baru Indonesia beroperasi. Hasilnya memberikan 12 rekomendasi yang akan dilaksanakan dari tahun 2024 - 2039. Hasil penelitian menunjukkan bahwa vehicle-hour mengalami penurunan dari tahun 2024-2039.