MENJADIKAN MODA TRANSPORTASI KERETA API SEBAGAI PILIHAN MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN PERJALANAN ANTAR KOTA ANTAR PROVINSI (Studi Kasus: Rencana Pengoperasian Kereta Api Lintas Sumatera)
Keywords:
Planning, Operation TSR, Choice, Public, Rencana, Operasi KALS, Pilihan, MasyarakatAbstract
In the National Railway Master Plan 2030, the government will operate the Trans-Sumatra Railway (TSR). To realize this plan, of course must be carried out in stages, one of which is research related to the existence of inter-city inter-provincial travellers (AKAP) who will choose the TSR transportation mode, because currently the inter-city inter-provincial route on the island of Sumatra has been served by the Bus transportation mode. AKAP, Travel, Airplane, and Ship with various service level classifications such as economy and non-economy. The initial research needed is to look at the mapping of whether intercity provincial travelers (AKAP) who are currently served with various facilities, will be willing to switch to using TSR. To create the attractiveness of inter-city inter-provincial travellers on the island of Sumatra using TSR as a means of transportation, the TSR mode of transportation must present new service attributes that have not been owned and implemented by the already operating modes of transportation, namely AKAP Buses, Travel, Airplanes, and Ships. For the purposes of this study, it is necessary to conduct a literature review to see whether the new service attributes that will be presented and applied have been used by previous researchers or not.
ABSTRAK
Di dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional 2030, pemerintah akan mengoperasikan Kereta Api Lintas Sumatera (KALS). Untuk merealisasikan rencana ini tentu harus dilakukan pentahapan, salah satunya penelitian yang berhubungan dengan terdapatnya masyarakat pelaku perjalanan antar kota antar provinsi (AKAP) yang akan memilih moda transportasi KALS, karena saat ini rute antar kota antar provinsi di Pulau Sumatera, sudah dilayani moda transportasi Bus AKAP, Travel, Pesawat, dan Kapal Laut dengan berbagai klasifikasi tingkat layanan seperti ekonomi dan non ekonomi. Penelitian awal yang diperlukan adalah melihat pemetaan apakah pelaku perjalanan antar kota provinsi (AKAP) yang saat ini telah dilayani dengan berbagai fasilitas, akan bersedia beralih menggunakan KALS. Untuk menimbulkan daya tarik masyarakat pelaku perjalanan antar kota antar provinsi di Pulau Sumatera menggunakan KALS sebagai alat angkutnya, maka moda transportasi KALS harus menghadirkan atribut pelayanan baru yang belum dimiliki dan diterapkan oleh moda transportasi yang sudah beroperasi yaitu Bus AKAP, Travel, Pesawa,t dan Kapal Laut. Untuk keperluan penelitian ini, maka perlu dilakukan tinjauan literatur untuk melihat apakah atribut pelayanan baru yang akan dihadirkan dan diterapkan ini, sudah digunakan oleh peneliti-peneliti terdahulu atau belum.