PENILAIAN KRITERIA PELABUHAN PENYEBERANGAN “HIJAU” DALAM RANGKA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN: STUDI KASUS PELABUHAN PENYEBERANGAN MERAK
DOI:
https://doi.org/10.19184/berkalafstpt.v2i1.890Keywords:
“Green” ferry port, sustainable, eco-friendly, Pelabuhan Penyeberangan “Hijau”, berkelanjutan, ramah lingkunganAbstract
The “Green” Ferry Port is an environmentally friendly port or also known as an ecoport. The sustainable development of ports in the future must be committed to making green ports that utilize information technology to build prosperity for present and future generations. For this purpose, port sustainability will be at the core of development strategies and plans beyond systems and policies. This could be the most important step for ports to become a more sustainable business, setting the foundation for growth. The concept of sustainability for ports is the integration of environmentally friendly methods of port activities, operations and management. Each development causes the minimum possible impact, contributing to improved actions and controls for air, water, noise, and waste quality.
ABSTRAK
Pelabuhan Penyeberangan “Hijau” merupakan pelabuhan yang berwawasan lingkungan atau juga disebut dengan ecoport. Pembangunan berkelanjutan pelabuhan di masa depan harus berkomitmen untuk menjadikan pelabuhan hijau yang memanfaatkan teknologi informasi untuk membangun kemakmuran bagi generasi sekarang dan masa depan. Untuk tujuan ini, keberlanjutan pelabuhan akan menjadi inti dan strategi dan rencana pembangunan di luar sistem dan kebijakan. Ini bisa menjadi langkah paling penting bagi pelabuhan untuk menjadi bisnis yang lebih berkelanjutan, menetapkan fondasi untuk berkembang. Konsep keberlanjutan untuk pelabuhan adalah integrasi metode kegiatan, operasi, dan manajemen pelabuhan yang ramah lingkungan. Setiap perkembangan menyebabkan dampak seminimal mungkin, berkontribusi pada peningkatan tindakan dan kontrol untuk kualitas udara, air, kebisingan, dan limbah.