IDENTIFIKASI POLA PERJALANAN DAN PEMODELAN FREIGHT TRIP GENERATION KOMODITAS TEKSTIL STUDI KASUS: PUSAT PERDAGANGAN TANAH ABANG, JAKARTA
DOI:
https://doi.org/10.19184/berkalafstpt.v2i1.901Keywords:
City Logistics, Freight Trip Generation, Travel Pattern, Logistik Perkotaan, Pola PerjalananAbstract
The population and economy continue to grow, as does logistic activity, as the demand for goods depends on their mutual growth. The increasing demand for goods leads to more transportation, which results in congestion and pollution. This study analyzes travel patterns and freight trip generation in Tanah Abang Trade Center. In this regard, the author identifies the characteristics of freight transportation and models the generation of freight transportation trips produced and attracted by each store. Modelling is done through linear regression analysis to determine the best model among all the formed models. The results of the linear regression produce four models that can be considered "fit," with influential variables being the number of employees and store size. The statistical findings from this model indicate that the freight trips generation is more sensitive to the variable of the number of employees. This model is developed so that planners and policymakers can benefit from the research in making decisions related to freight transportation.
ABSTRAK
Populasi dan ekonomi terus berkembang begitu pula dengan aktivitas logistik karena permintaan barang bergantung pada pertumbuhan keduanya. Semakin banyaknya permintaan barang maka semakin banyak transportasi yang mengangkut dan akan menyebabkan kemacetan serta polusi. Penelitian ini menganalisis pola perjalanan dan freight trip generation yang berada di Pusat Perdagangan Tanah Abang. Dalam hal ini, penulis mengidentifikasi karakteristik perjalanan angkutan barang dan melakukan pemodelan bangkitan perjalanan angkutan barang yang diproduksi dan ditarik oleh tiap toko. Pemodelan dilakukan dengan analisis regresi linear untuk menentukan model terbaik dari seluruh model yang dibentuk. Hasil dari regresi linear menghasilkan 4 model yang dapat dinyatakan “fit” dengan variabel berpengaruh jumlah karyawan dan luas toko. Temuan statistik dari model ini menunjukkan bahwa bangkitan perjalanan angkutan barang lebih sensitif terhadap variabel jumlah karyawan. Model ini dibuat agar perencana dan pembuat kebijakan dapat memperoleh manfaat dari penelitian untuk membuat keputusan terkait angkutan barang.