Identifikasi Elemen Pembentuk Kota Dalam Mengukur Potensi Mobilitas Berjalan Kaki (Walkability) pada Kawasan Kota Pusaka
DOI:
https://doi.org/10.19184/berkalafstpt.v2i2.992Keywords:
urban form elements, walking activity, walkability, walkable, heritage city, elemen pembentuk kota, aktivitas berjalan kaki, potensi berjalan kaki, kota pusakaAbstract
Walking is the oldest mode of transportation, while heritage cities that are hundreds of years old are often designed to facilitate walking since there were no motorized vehicles. Planning a walkable heritage city is a part of sustainable development. This paper synthesizes studies that discuss the elements of urban form that influence walkability in heritage cities. Using content analysis (n=28), our findings identify and categorize elements of urban form into (1) physical and (2) non-physical elements. Physical elements consist of spatial patterns, structures, and urban designs, while non-physical elements comprise socio-economic factors, culture, and politics that influence urban planning. These findings can be used as a theoretical basis for identifying a walkable heritage city and measuring the potential for walking in a heritage city.
ABSTRAK
Berjalan kaki merupakan moda transportasi tertua, dan umumnya, kota pusaka yang berusia ratusan tahun didesain untuk memfasilitasi aktivitas berjalan kaki tersebut. Di sisi lain, perencanaan kota pusaka yang walkable merupakan bagian dari pembangunan berkelanjutan. Makalah ini mengkaji literatur yang membahas elemen pembentuk kota yang mempengaruhi potensi berjalan kaki (walkability) pada kawasan kota pusaka. Dengan menggunakan analisis konten (n=28), elemen pembentuk kota dapat diidentifikasi dan dikategorikan menjadi (1) elemen fisik dan (2) elemen non fisik pembentuk kota. Elemen fisik terdiri dari pola ruang, struktur ruang dan urban desain, sementara elemen non fisik terdiri dari faktor sosial-ekonomi pejalan kaki, budaya, dan politik yang mempengaruhi perencanaan kota. Temuan ini dapat digunakan sebagai landasan teoritis dalam mengidentifikasi suatu kota pusaka yang walkable dan untuk mengukur potensi mobilitas berjalan kaki pada kawasan kota pusaka.