Implementasi Teoritis Permintaan dan Penawaran terhadap Lonjakan Harga dan Gagal Panen Petani Cabe di Kabupaten Lumajang

Authors

  • Katarina

Abstract

Pemahaman teori permintaan dan penawaran sebaiknya diketahui oleh para petani sebagai produsen komoditas cabai. Fakta membutktikan bahwa para petani cabai belum mengerti akan teori permintaan dan penawaran karena petani cabai masih menanam cabai hanya pada musim kemarau dibandingkan dengan menanam pada musim hujan dengan alasan gagal panen. Fakta ini menunjukkan bahwa harga cabai cnderung naik di musim penghujan dan di musim kemarau harga cabai cenderung menurun.  Hal ini mengurangi motivasi memperluas lahan penanaman cabai dan pendapatan mereka pada angka minus atau nol. Metode yang dilakukan dalam pengabdian masyaraat ini adalah metode sosialisasi permintaan dan penawaran dan metode pendampingan penggunaan pupuk A3N 766HI untuk mengurangi biaya budidaya cabai dan menambah durasi masa panen lebih lama. Hasil dari implementasi kedua metode tersebut diperoleh hasil pengabdian kepada masyarakat sebagai berikut: Ada dampak positif setelah mendapatkan sosialisasi teori penawaran dan permintaan dan pendampingan petani cabai dengan metode penggunaan pupuk A3N 766HI yang berkontribusi pada efisiensi biaya budidaya cabai dengan mendapatkan selisih harga Rp 5100 pada saat harga jual terendah sampai dengan Rp. 12500 per kilogram pada saat posisi harga tertinggi pada setiap hasil panen cabai pada musim hujan dibandingkan dengan musim kemarau di Kabupaten Lumajang.

Downloads

Published

2025-06-11

How to Cite

Katarina. (2025). Implementasi Teoritis Permintaan dan Penawaran terhadap Lonjakan Harga dan Gagal Panen Petani Cabe di Kabupaten Lumajang. Jurnal Transformasi Digital Masyarakat (DIGIMAS), 1(2). Retrieved from https://journal.unej.ac.id/DIGIMAS/article/view/5962