Sensitifitas Antibiotik Pada Keratitis : Tinjauan Sistematis

Authors

  • nurfaizah titisari sulihah Konsentrasi Bioteknologi dan Biologi Molekular, Fakultas Kedokteran, Universitas Jember

DOI:

https://doi.org/10.19184/jembermedicaljournal.v3i2.1582

Keywords:

keratitis, bakteri, sensitivitas antibiotik

Abstract

Keratitis bakteri merupakan salah satu yang paling banyak terjadi pada jenis infeksi keratitis. Penggunaan antibiotik yang tepat sangat penting dalam penanganan keratitis bakteri dan mengurangi terjadinya risiko resistensi antibiotik. Tinjauan sistematis ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas antibiotik pada keratitis bakteri untuk memandu pengambilan keputusan pengobatan yang tepat pada praktik klinis. Tinjauan sistematis dilakukan berdasarkan pedoman PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses). Pencarian literatur dilakukan dari beberapa basis data, termasuk PubMed, ScienceDirect, Google schoolar dan Cochrane Library, yang diterbitkan dari tahun 2014 hingga 2024, menggunakan kata kunci berikut ("keratitis") AND ("antibiotics" OR "antibacterial agents" OR "antimicrobial treatment" OR "anti infective agents") AND ("antibiotic sensitivity" OR "drug sensitivity" OR "susceptibility testing"). Data yang diekstraksi dari studi yang disertakan adalah karakteristik studi, identifikasi bakteriologis, dan sensitivitas antimikroba. Tinjauan sistematis ini mengidentifikasi enam belas artikel, kami menyertakan 5 laporan tentang identifikasi kultur bakteri dan sensitivitas antibiotik. Bakteri gram positif paling sering ditemukan adalah Streptococcus pneumonia dan taphylococcus aureus diikuti dengan bakteri gram negatif yang paling banyak diisolasi adalah Pseudomonas aeruginosa. Antibiotik yang
paling sensitif terhadap bakteri gram positif adalah vancomycin, cefazolin, sementara bakteri gram negatif sensitif terhadap amikacin, ciprofloxacin dan ceftazidim. 

Downloads

Published

2024-11-12

How to Cite

sulihah, nurfaizah titisari (2024) “Sensitifitas Antibiotik Pada Keratitis : Tinjauan Sistematis ”, Jember Medical Journal, 3(2), pp. 117–126. doi: 10.19184/jembermedicaljournal.v3i2.1582.

Issue

Section

Review Article