Penggunaan Alat Pelindung Diri Berpengaruh terhadap Kerusakan DNA pada Petani Penyemprot Pestisida di Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember
DOI:
https://doi.org/10.19184/jembermedicaljournal.v2i2.438Keywords:
8-OHdG, pestisida, alat pelindung diri, genotoksisitas, petaniAbstract
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada petani penyemprot pestisida masih
belum mencapai 100%. Padahal, pestisida merupakan senyawa yang bersifat genotoksik,
dan mudah terabsorpsi dalam tubuh jika tidak menggunakan APD. Efek penggunaan APD
terhadap kerusakan DNA pada petani belum banyak diteliti di Indonesia. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh alat pelindung diri (APD) dalam melindungi petani
terhadap kerusakan DNA. Studi ini dilakukan secara potong lintang pada 38 petani
penyemprot pestisida di Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan, Kab. Jember. Data demografi,
paparan pestisida, dan pemakaian APD didapatkan melalui kuisioner. Kerusakan DNA
diukur menggunakan kadar 8-OHdG dalam urin dengan metode ELISA. Hasil
pemeriksaan menunjukkan seluruh petani memiliki kadar 8-OHdG diatas rerata orang
sehat dan berkorelasi positif dengan status penggunaan APD. Melalui uji regresi linier
sederhana, diketahui petani yang tidak menggunakan APD memiliki kadar 8-OHdG 25,44
ng/mg kreatinin lebih tinggi dibanding yang menggunakan APD. Oleh karena itu, APD
memiliki peranan penting untuk melindungi petani dari kerusakan DNA akibat akumulasi
pestisida jangka panjang.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Jember Medical Journal
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.