Living Harmony with Disaster: Studi Interaksionisme Simbolik terhadap Transformasi Makna Banjir Lahar Dingin sebagai Sarana Pembangunan Ekonomi Warga Desa Gondoruso

Authors

  • Erica Natasha Universitas Jember
  • Erica Natasha Wiyono Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember
  • Mohamad Helmi Wakhit Yansyah Program Studi Sosiologi, FISIP, Universitas Jember

Abstract

Abstrak. Pemaknaan masyarakat akan fenomena di sekitarnya dapat memberikan sebuah dampak yang sangat berharga. Situasi ini yang terjadi pada masyarakat Desa Gondoruso, mereka menciptakan sebuah pemaknaan baru akan bencana yang terjadi di daerah sekitarnya menjadi sebuah potensi yang dapat menghasilkan jaringan rantai pekerjaan, sehingga dapat menggerakkan perekonomian warga desa. Disini, kami berusaha menganalisis fenomena ini menggunakan teori Interaksionisme Simbolik yang dikemukakan oleh Herbert Blumer serta pemikiran new environment paradigm dari Dunlap dan Catton. Blumer mengungkapkan bahwa tindakan yang dilakukan oleh masyarakat berasal dari pemaknaan yang muncul dari interaksi yang dilakukannya. Selain itu, didukung oleh pemikiran paradigma baru dalam melihat lingkungan yang lebih berorientasi pada ekosentrisme dan sangat melawan pemikiran Kapitalisme yang bersifat antroposentrisme. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif dengan pendekatan etnografi. Hal ini sejalan dengan analisa kami yang berusaha melakukan analisa dan menguraikan realita masyarakat dalam ruang lingkup kelompok masyarakat.

Downloads

Published

2024-07-22

How to Cite

Natasha, E., Erica Natasha Wiyono, E. N. W., & Mohamad Helmi Wakhit Yansyah, M. H. W. Y. (2024). Living Harmony with Disaster: Studi Interaksionisme Simbolik terhadap Transformasi Makna Banjir Lahar Dingin sebagai Sarana Pembangunan Ekonomi Warga Desa Gondoruso. Konferensi Nasional Mitra FISIP, 2(1), 111–119. Retrieved from https://journal.unej.ac.id/KONAMI/article/view/1068