JURNAL PROTEKSI: Jurnal Lingkungan Berkelanjutan https://journal.unej.ac.id/PROTEKSI en-US abdur@unej.ac.id (Abdur Rohman, S.T., M.Agr, Ph.D) firdafitria@unej.ac.id (Ir. Firda Lutfiatul Fitria, S.Si, M.T.) Mon, 30 Dec 2024 20:59:00 +0700 OJS 3.3.0.9 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Faktor-Faktor Kunci dalam Efektivitas Sistem Pengangkutan Sampah https://journal.unej.ac.id/PROTEKSI/article/view/4446 <p align="justify"><span style="font-size: small;">Waste transportation from the source to the landfill and or integrated waste management sites using vehicles designed to transport waste is one of the most important parts of waste management. Uncollected waste has a number of negative impacts. Waste transportation is the activity of transporting waste Various waste transportation models are designed to optimize the waste transportation process, but several challenges emerge in their implementation. This study investigates the key factors in the effectiveness of solid waste transportation system by means of literature review of journals, final assignment reports, and other sources relevant to waste transportation systems. Waste transportation systems consists of Hauled Container System (HCS) and Stationary Container System (SCS). HCS uses a container emptying system and waste transfers are done mechanically and SCS uses a system where waste is transferred manually by waste officers into the waste transportation fleet. This study revealed that the factors that affect the waste transportation system are transportation route, transportation time, transportation distance, transportation cost, number of routes, number, type, and condition of the transportation fleet used, waste transportation system, cooperation between stakeholders, and applicable laws and regulations. All of these factors must be considered to achieve optimal planning and implementation of the waste transportation system in an area.</span></p> <p align="justify"><strong><span style="font-size: small;">ABSTRAK</span></strong></p> <p align="justify"><span style="font-size: small;">Pengangkutan sampah dari sumber menuju Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dan atau Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dengan kendaraan yang didesain untuk mengangkut sampah merupakan salah satu bagian terpenting dalam pengelolaan sampah. Tidak terangkutnya sampah menyebabkan sejumlah dampak negatif. Berbagai model pengangkutan sampah di desain untuk mengoptimalkan proses pengangkutan sampah, namun terdapat beberapa hambatan dalam implementasinya. Oleh karena itu, studi ini mengkaji faktor-faktor kunci dalam efektivitas sistem pengangkutan sampah dengan metode kajian literatur dari jurnal, laporan tugas akhir, dan sumber relevan lainnya terkait dengan sistem pengangkutan sampah. Sistem pengangkutan sampah terdiri atas Hauled Container System (HCS) dan Stationary Container System (SCS). HCS menggunakan sistem pengosongan kontainer dan kegiatan pemindahan sampah dilakukan secara mekanis dan SCS menggunakan sistem pemindahan sampah dilakukan secara manual oleh petugas sampah ke dalam armada pengangkutan sampah. Hasil kajian ini menemukan beberapa faktor yang mempengaruhi sistem pengangkutan sampah, yaitu: rute pengangkutan, waktu pengangkutan, jarak pengangkutan, biaya pengangkutan, jumlah ritasi, jumlah, jenis, dan kondisi armada pengangkutan yang digunakan, sistem pengangkutan sampah, kerjasama antar pemangku kepentingan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Semua elemen ini harus diperhatikan agar tercapai perencanaan dan implementasi sistem pengangkutan sampah yang optimal di suatu daerah.</span></p> Rian Yaitsar Chaniago Copyright (c) 2024 JURNAL PROTEKSI: Jurnal Lingkungan Berkelanjutan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/legalcode.id https://journal.unej.ac.id/PROTEKSI/article/view/4446 Mon, 30 Dec 2024 00:00:00 +0700 Asesmen Timbulan Sampah di Desa Tambaksumur, Kecamatan Waru, Sidoarjo dan Strategi Pengelolaannya https://journal.unej.ac.id/PROTEKSI/article/view/4456 <p><span style="font-size: small;"><span lang="en-ID">The waste management issue in Tambaksumur Village, Waru District, Sidoarjo, is becoming more complicated due to limited waste facilities and low awareness of sorting waste among residents. This study aims to analyze the amount, density, and types of waste in the village to help create better strategies for managing it. The research used a mixed-method approach, collecting waste samples from 19 households over 8 days, following Indonesian standards (SNI 19-3964-1995) for measuring waste. The results showed that the average waste produced in Tambaksumur is 0.191 kg per person per day, with most of it being organic waste (57.45%). The average waste density is 116.018 kg/m³, influenced by the highwater content in organic waste. Although 79% of the villagers understand the importance of sorting waste, many still depend on overcrowded collection points (TPS) in nearby villages or dispose of waste improperly, including open burning. This study suggests improving collaboration between the government and the community to build better waste management facilities, such as a local Integrated Waste Management Site (TPST), and to introduce community-based waste management practices. It also recommends enforcing existing regulations, like Sidoarjo Regent Regulation No. 71 of 2019, to increase public awareness and improve household waste management.</span></span></p> <p><strong><span style="font-size: small;">ABSTRAK</span></strong></p> <p><span style="font-size: small;"><span lang="en-ID">Permasalahan persampahan di Desa Tambaksumur, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, merupakan isu yang semakin kompleks akibat kurangnya infrastruktur pengelolaan sampah dan rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemilahan sampah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis timbulan, densitas, dan komposisi sampah di Desa Tambaksumur sebagai dasar penyusunan strategi pengelolaan sampah yang tepat. Metode penelitian yang digunakan adalah </span><span lang="en-ID"><em>mix method</em></span><span lang="en-ID"> dengan pengambilan sampel acak pada 19 rumah tangga selama 8 hari berturut-turut, sesuai dengan SNI 19-3964-1995 tentang pengukuran timbulan dan komposisi sampah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa timbulan sampah di Desa Tambaksumur mencapai rata-rata 0,191 kg/orang/hari, dengan mayoritas komposisi berupa sampah organik (57,45%). Densitas sampah rata-rata mencapai 116,018 kg/m3, yang disebabkan oleh tingginya kadar air dalam sampah organik. Meski 79% masyarakat telah mengetahui pentingnya pemilahan sampah, sebagian besar masih bergantung pada TPS desa lain yang sudah overload atau membuang sampah secara sembarangan dan membakarnya di ruang terbuka. Penelitian ini menyarankan perlunya sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan fasilitas pengelolaan sampah, seperti pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dan penerapan teknologi pengelolaan berbasis masyarakat. Selain itu, regulasi yang ada, seperti PERBUP Sidoarjo Nomor 71 Tahun 2019, perlu diimplementasikan secara optimal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap minimalisasi sampah dan meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah skala rumah tangga</span>. </span></p> Ummul Khoir Copyright (c) 2024 JURNAL PROTEKSI: Jurnal Lingkungan Berkelanjutan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/legalcode.id https://journal.unej.ac.id/PROTEKSI/article/view/4456 Mon, 30 Dec 2024 00:00:00 +0700 Penyaringan Air Limbah Industri Kelapa Sawit Menggunakan Membran Berbasis Zeolit-Silika untuk Menurunkan Tingkat Kebutuhan Oksigen (BOD) https://journal.unej.ac.id/PROTEKSI/article/view/4466 <p align="justify"><a name="_Hlk186290279"></a><a name="_Hlk186290244"></a> <span style="font-size: small;">Liquid waste generated from the palm oil industry in Indonesia contains high BOD pollutants so it needs to be treated before the waste is discharged into water bodies. One of the liquid waste treatment techniques that can be used is using membran technology with inorganic materials such as zeolite and silica. Zeolite-silica membrane is used to treat palm oil liquid waste through a reactor with cross flow. <span style="color: #000000;">In this study, the variables used include the addition of silica mass at 3%, 1.5%, and 0.5% </span><span style="color: #000000;">proportion</span><span style="color: #000000;">. The aim of this research is to determine the ability of zeolite-silica membran</span><span style="color: #000000;">e</span><span style="color: #000000;">s to remove BOD content from palm oil wastewater. This study also aims to provide an alternative </span><span style="color: #000000;">way </span><span style="color: #000000;">for processing palm oil wastewater using inorganic zeolite-silica membrans. Testing on the cross flow reactor was conducted for 100 minutes, and permeate was taken every 20 minutes. The zeolite-silica membran</span><span style="color: #000000;">e</span><span style="color: #000000;"> before and after the filtration process will undergo morphological analysis and elemental content assessment using Scanning Electron Microscopy with Energy Dispersive X-ray Spectroscopy (SEM EDX). </span><span style="color: #000000;">The r</span><span style="color: #000000;">esearch </span><span style="color: #000000;">results show that </span><span style="color: #000000;">the highest membran</span><span style="color: #000000;">e</span><span style="color: #000000;"> flux value is 48.2 L/m².hour, while the highest BOD removal value</span><span style="color: #000000;"> is</span><span style="color: #000000;"> found in the membran with a 3% silica addition, </span><span style="color: #000000;">in</span><span style="color: #000000;"> which BOD </span><span style="color: #000000;">removal</span> <span style="color: #000000;">is</span><span style="color: #000000;"> 88%.<br></span></span></p> <p align="justify"><strong><span style="font-size: small;"><span style="color: #000000;">ABSTRAK</span></span></strong></p> <p align="justify"><span style="font-size: small;">Industri kelapa sawit di Indonesia menghadapi tantangan dalam pengelolaan lombah cairnya yang memiliki kandungan BOD tinggi. Hal ini mengharuskan adanya proses pengolahan sebelum limbah tersebut dialirkan ke badan air. Salah satu solusi yang dapat ditetapkan adalah penggunaan teknologi membran berbahan anorganik, khususnya kombinasi zeolite dan silika. Pengolahan limbah menggunakan membran zeolite-silika ini dilakukan melalui reaktor dengan sistem aliran cross flow. <span style="color: #000000;">Penelitian ini mengkaji penggunaan membran zeolite-silika dengan variasi konsentrasi silika sebesar 3%, 1,5%, dan 0,5% untuk mengolah limbah cair kelapa sawit. Tujuan utamanya adalah mengevaluasi efektivitas membran dalam menurunkan kadar BOD serta menawarkan alternatif pengolahan limbah menggunakan membran anorganik zeolite-silika. Pengujian dilaksanakan menggunakan rea</span><span style="color: #000000;">k</span><span style="color: #000000;">tor cross flow dengan durasi 100 menit. </span><span style="color: #000000;">P</span><span style="color: #000000;">engambilan permeate dilakukan setiap interval 20 menit. Analisis morfologi dan komposisi unsur membran, baik sebelum maupun sesusah proses filtrasi, dilakukan menggunakan </span><span style="color: #000000;"><em>Scanning Electron Microscopy with Energy Dispersive X-ray</em></span> <span style="color: #000000;"><em>Spectroscopy</em></span><span style="color: #000000;"> (SEM EDX). Hasil penelitian menunjukkan bahwa membran mencapai nilai fluks tertinggi sebesar 48,2 L/m</span><span style="color: #000000;"><sup>2</sup></span><span style="color: #000000;">.jam, sementara efisisensi penyisihan BOD terbaik diperoleh pada membran dengan penambahan silika 3% yang mampu menyisihkan BOD hingga 88%.</span></span></p> Tika Kumala Sari Copyright (c) 2024 JURNAL PROTEKSI: Jurnal Lingkungan Berkelanjutan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/legalcode.id https://journal.unej.ac.id/PROTEKSI/article/view/4466 Tue, 31 Dec 2024 00:00:00 +0700 Peran Persepsi Kendali Perilaku terhadap Kesediaan Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Kemasan Belanja Daring https://journal.unej.ac.id/PROTEKSI/article/view/4469 <p><span style="font-size: small;">The problem of overpackaging and the increase in online purchases over the past few years have led to concerns about the pollution hazards brought by online shopping packaging. Moreover, the use of degradation-resistant packaging materials can endanger the health of users, pollute the soil, threaten marine animal life and prevent environmental sustainability. This study aims to analyze the effect of perceived behavioral control on the willingness <span lang="en-GB">of Yogyakarta City residents</span> to manage packaging waste. Primary data collection was conducted by filling out an online questionnaire. The data collected includes estimates of the increase in packaging waste production and willingness to participate measured through the Theory of Planned Behaviour (TPB) model. The questionnaire results were then analyzed using the Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method. The results showed that perceived behavioral control has a positive and significant effect of 0.379 (37.9%) on citizen's willingness to manage packaging waste. The results of this study are expected to provide recommendations for government and policy makers to consider the perceived behavioral control factor in designing programs and facilities to increase community participation in independent waste management.<br><br></span><strong>ABSTRAK<br></strong></p> <p><span style="font-size: small;"><span lang="en-GB">Permasalahan </span><span lang="en-GB"><em>overpackaging</em></span><span lang="en-GB"> dan peningkatan pembelian secara </span><span lang="en-GB">daring</span><span lang="en-GB"> selama beberapa tahun terakhir menyebabkan kekhawatiran akan bahaya polusi yang dibawa oleh kemasan belanja </span><span lang="en-GB">daring</span><span lang="en-GB">. Terlebih penggunaan bahan kemasan </span><span lang="en-GB">yang tahan degradasi dapat membahayakan kesehatan pengguna, mencemari tanah, mengancam kehidupan hewan laut serta menghambat kelestarian lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh persepsi kendali perilaku terhadap kesediaan masyarakat Kota Yogyakarta dalam pengelolaan sampah kemasan. Pengumpulan data primer dilakukan dengan pengisian kuesioner </span><span lang="en-GB">secara daring. </span><span lang="en-GB">Data yang dikumpulkan meliputi perkiraan peningkatan produksi sampah kemasan dan kesediaan partisipasi yang diukur melalui model </span><span lang="en-GB"><em>Theory of Planned</em></span> <span lang="en-GB"><em>Behaviour</em></span><span lang="en-GB"> (TPB). </span>Hasil kuesioner kemudian dianalisis menggunakan metode <em>P</em><em>artial Least Square-Structural Equation Medeling</em> (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kendali perilaku berpengaruh positif dan signifikan sebesar 0,379 (37,9%) terhadap kesediaan masyarakat dalam pengelolaan sampah kemasan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi kepada <span lang="en-GB">pemerintah maupun pembuat kebijakan </span><span lang="en-GB">untuk mempertimbangkan faktor persepsi kendali perilaku dalam merancang program dan fasilitas untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah secara mandiri. </span></span></p> <p><strong><br><br></strong></p> Intan Har Aselna Copyright (c) 2024 JURNAL PROTEKSI: Jurnal Lingkungan Berkelanjutan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/legalcode.id https://journal.unej.ac.id/PROTEKSI/article/view/4469 Tue, 31 Dec 2024 00:00:00 +0700 Optimasi Kecepatan dan Waktu Pengadukan pada Proses Koagulasi dalam Menurunkan Kekeruhan Menggunakan Biokoagulan Biji Ketapang https://journal.unej.ac.id/PROTEKSI/article/view/4484 <p align="justify"><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: small;">The clean water in Jember City is supplied by two water treatment plants, namely Tegal Gede and Tegal Besar plants, both of which get their supply from the Bedadung River. The turbidity level in the Bedadung River has exceeded the maximum permissible water quality, so immediate turbidity reduction is needed. One method to reduce turbidity in water is coagulation-flocculation. In the coagulation-flocculation process, it is necessary to add a substance that helps the particle deposition process, called a coagulant. The coagulant used in this research is a biocoagulant derived from ketapang seeds. This research aims to determine the effective stirring speed and stirring time and to analyze the effect of variations in stirring speed and stirring time in optimizing turbidity removal efficiency using Ketapang seeds with variation stirring speed 100, 120, 150 and 200 rpm and variation stirring time is 15, 30, 60, 120 and 300 second . In this research a quantitative method was used in the form of experiments. The results of this research show that the effective stirring speed and stirring time in the coagulation process using Ketapang seed biocoagulant is 200 rpm in 60 seconds, and 30 rpm in 20 minutes in the flocculation process, with a removal efficiency value of 76%. It can be concluded that the stirring speed significantly affects the turbidity efficiency with p-value &lt; 0.05.</span></span></p> <p align="justify"><strong><span style="font-family: Times New Roman, serif;">ABSTRAK</span></strong></p> <p align="justify"><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: small;">Kebutuhan air bersih di Kabupaten Jember dipasok oleh dua Instalasi Pengolahan Air (IPA) yaitu IPA Tegal Gede dan IPA Tegal Besar yang mendapatkan pasokan dari Sungai Bedadung. Tingkat kekeruhan di Sungai Bedadung telah melebihi persyaratan kualitas air maksimum yang diizinkan, sehingga perlu segera dilakukan penurunan. Salah satu metode untuk menurunkan kekeruhan pada air adalah koagulasi-flokulasi. Pada proses koagulasi-flokulasi perlu ditambahkan koagulan, yaitu suatu bahan yang membantu proses pengendapan partikel. Pada penelitian ini, biokoagulan yang berasal dari biji ketapang digunakan sebagai koagulan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kecepatan pengadukan dan waktu pengadukan yang efektif serta menganalisis pengaruh variasi kecepatan pengadukan dan waktu pengadukan dalam mengoptimalkan efisiensi penyisihan kekeruhan menggunakan biji ketapang dengan variasi kecepatan pengadukan 100, 120, 150, dan 200 rpm dan variasi waktu pengadukan 15, 30, 60, 120, dan 300 detik. Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dalam bentuk eksperimen. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kecepatan pengadukan dan waktu pengadukan yang efektif pada proses koagulasi menggunakan biokoagulan biji ketapang adalah 200 rpm dalam waktu 60 detik dan 30 rpm dalam waktu 20 menit pada proses flokulasi, dengan nilai efisiensi penyisihan sebesar 76%. Dapat disimpulkan bahwa kecepatan pengadukan berpengaruh secara signifikan terhadap efisiensi penyisihan kekeruhan dengan nilai-p &lt; 0,05.</span></span></p> Novita Kusuma Wardhani, Ririn Endah Badriani, Noven Pramitasari Copyright (c) 2024 JURNAL PROTEKSI: Jurnal Lingkungan Berkelanjutan https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/deed.id https://journal.unej.ac.id/PROTEKSI/article/view/4484 Tue, 31 Dec 2024 00:00:00 +0700