Penanggulangan Berkelanjutan Hama Tikus melalui Pembuatan Rumah Burung Hantu (RUBUHA) di Desa Munder
Keywords:
Rat Pest, RUBUHA, Sustainable Agriculture, Tyto albaAbstract
Hama tikus (Rattus argentiventer) menjadi ancaman serius bagi pertanian di Desa Munder, dengan tingkat kerusakan panen mencapai 70% pada musim tanam terakhir. Untuk menanggulanginya, kelompok KKN Kolaboratif Desa Munder 2025 bersama kelompok tani membangun Rumah Burung Hantu (RUBUHA) sebagai upaya pengendalian hayati dengan memanfaatkan burung hantu Tyto alba sebagai predator alami. Kegiatan meliputi koordinasi, sosialisasi kepada petani, perakitan, dan pemasangan RUBUHA di tiga titik strategis. Inovasi berupa penambahan talang karet pada atap digunakan untuk menjaga kenyamanan habitat burung hantu. Hasilnya, masyarakat menunjukkan partisipasi aktif dan kesadaran terhadap pentingnya pengendalian hama ramah lingkungan meningkat. Program ini diharapkan mampu menekan populasi tikus secara berkelanjutan sekaligus menjaga produktivitas pertanian desa.
Kata Kunci: hama tikus; pertanian berkelanjutan; RUBUHA; Tyto alba
Rat pests (Rattus argentiventer) pose a serious threat to agriculture in Munder Village, causing crop damage of up to 70% in the latest planting season. To address this, the 2025 Collaborative Community Service (KKN) team and local farmers developed Barn Owl Houses (RUBUHA) as a biological control strategy, utilizing Tyto alba as a natural predator. Activities included coordination, farmer socialization, assembly, and installation of three RUBUHA units in strategic locations. An innovation was applied by adding rubber gutters to the roof to maintain habitat comfort. The program gained strong community participation and raised awareness of environmentally friendly pest control. It is expected to reduce rat populations sustainably while preserving agricultural productivity in the village.
Keywords: rat pest; RUBUHA; sustainable agriculture; Tyto alba