Macroinvertebrate Diversity as Bioindicator of Water Quality in Anggoeya River, Kendari City
DOI:
https://doi.org/10.19184/jsa.v2i2.809Keywords:
Anggoeya River, Bioindicators, Macroinvertebrates, Physics-Chemical ParametersAbstract
Anthropogenic activities will affect the quality of river water and the living things in it, including macroinvertebrates. Anggoeya River is one of the rivers that water source is used as raw water for PDAM Kendari, so its quality needs to be considered. The purpose of this study was to analyze the water quality of Anggoeya River using macroinvertebrate bioindicators and the relationship between macroinvertebrates and physicochemical parameters of water and substrate of Anggoeya River. Physico-chemical parameters consist of temperature, current velocity, TSS, turbidity, pH, COD, BOD, DO, substrate pH, and substrate type. The sampling technique used purposive sampling, where macroinvertebrate sampling was carried out at three points at each station three times repetitions, namely on the left, middle, and right sides of the river, based on the type of river habitat, namely pool, riffle, and rapid. Top of Form The results obtained for the highest diversity value is at Station I with a value of 1.99 and the highest dominance value is at Station III with a value of 0.98. As for the best FBI value of the three stations, namely at Station II with a value of 5.43 with a moderate organic matter pollution category. For the results of physicochemical parameters, some of which do not meet or exceed the Quality Standards based on Government Regulation Number 22 of 2021, namely TSS at Station III, BOD at Station I and Station II, and DO at Station III. The results of the macroinvertebrate diversity index relationship with physicochemical parameters has a strong to very strong relationship.
References
Ambeng, F. Ariyanti., N. Amati., D.W. Lestari., A.W. Putra dan A.E.P Abas. 2023. Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di Pulau Pannikiang. Jurnal Biologi Makassar. 8(1): 7-15.
Asdak, Chay. 2004. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
BPDAS Sampara. 2023. Penggunaan lahan DAS Anggoeya
Dameanti, F.N.E.P., M.A. Akramsyah S., C.S.Y. Hasan., J.T. Amanda dan R. Sutrisno. 2022. Analisis kualitas air limbah peternakan sapi perah berdasarkan nilai Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), pH dan Escherichia coli di Kabupaten Kediri. Journal of Tropical Animal Production 23(1): 71-79.
Djoharam, V., E. Rianib dan M. Yani. 2018. Analisis kualitas air dan daya tampung beban pencemaran sungai pesanggrahan di wilayah provinsi DKI Jakarta. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan. 8(1): 127-133.
Effendi, H. 2003. Telaah kualitas air bagi pengelolaan sumber daya dan lingkungan perairan. PT Kanisius. Yogyakarta.
Fadzry, N., H. Hidayat dan E. Eniati. 2020. Analysis of COD, BOD and DO Levels in Wastewater Treatment Instalation (IPAL) at Balai Pengelolaan Infrastruktur Air Limbah dan Air Minum Perkotaan Dinas PUP-ESDM Yogyakarta. Indonesian Journal of Chemical Research. 5(2): 80–89.
Harish, A.H.H., N. Annisa., C. Abdi dan H. Prasetia. 2020. Sebaran Kualitas Air Dalam Aliran Sungai Kuin Kota Banjarmasin. Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa. 3(2): 47–54.
Hauer, F. R dan G.A. Lamberti. 2007. Methods in stream ecology. Elsevier. California.
Hellen, A., Kisworo dan D. Rahardjo. 2020. Komunitas makroinvertebrata bentik sebagai bioindikator kualitas air Sungai Code. Dalam editor Aziz, Isna Rasdianah (editor). Prosiding Seminar Nasional Biologi Di Era Pandemi COVID-19. Yogyakarta: 294-303.
Hilsenhoff, W.L., 1988. Rapid field assessment of organic pollution with a family-level biotic index. Journal of the North American Benthological Society. (7)1:65-68.
Irawan, R.., R.H. Susanto dan M.R. Ridho. 2017. Analisis kualitas perairan di Sungai Komering Desa Ulak Jermun Kabupaten Ogan Komering Ilir sebagai dasar pengelolaan budidaya ikan sistem karamba. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia. 5(2): 182-194.
Kahirun., Basrudin., L. O. Siwi., L. Indriyani., S. Bana., L. B. Sudia., L. O. M. Erif., L. O. Midi., N. Maulina dan N. Jamaluddin. 2023 Used macroinvertebrates as bioindicators to compare water quality from diffrend land uses in Watumokala and Nokambu Rivers, Southest Sulawesi, Indonesia. Biodiversitas. 24(10): 5693-5708.
Kahirun., L. O. Siwi., R. A. Surya, L. O. M. Erif., A. Yasin dan Ifrianty. 2019. Indikator kualitas air sungai dengan menggunakan makroinvertebrata di Sungai Wanggu. Ecogreen. 5(1): 63-67.
Kalih, Lalu A.T.T.W.S., I.G.N Septian dan D.Y. Satvia. 2018. Makroinvertebrata sebagai bioindikator kualitas perairan Waduk Batujai di Lombok Tengah. Biotropika: Journal of Tropical Biology. 6(3): 103-107.
Khairul. 2017. Studi faktor fisika kimia perairan terhadap biota akuatik di ekosistem Sungai Belawan. Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu UNA. 1132- 1140.
Kusumaningsari, S.D., B. Hendrarto dan Ruswahyuni. 2015. Management of Aquatic Resources. 4(2): 58-64.
Naillah, A., L. Y. Budiarti dan F. Heriyan. 2021. Analisis kualitas air sungai dengan tinjauan parameter pH, suhu, BOD, COD, DO terhadap coliform. Jurnal Homeostasis. 4(1): 487 – 494.
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Rahayu, S., R.H. Widodo., M.V. Noordwijk., I. Suryadi dan B. Verbist. 2009. Monitoring air di daerah aliran sungai. World Agroforestry Center. Bogor.
Rahman, Aditya. 2017. Pengunaan indeks BMWP-ASPT dan parameter fisika-kimia untuk menentukan status kualitas sungai besar Kota Banjarbaru. Jurnal Biodidaktika. 12(1): 7-16.
Riry, K.Z., G. Prihatmo dan Kisworo. 2020. Keanekaragaman Makroinvertebrata pada Ekosistem Mangrove di Dusun Lempong Pucung, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap. Dalam editor Aziz, Isna Rasdianah (editor). Prosiding Seminar Nasional Biologi Di Era Pandemi COVID-19. Yogyakarta: 380-385
Rustiasih, E., I.W. Arthana dan A.H.W. Sari. 2018. Keanekaragaman dan kelimpahan makroinvertebrata sebagai biomonitoring kualitas perairan Tukad Badung, Bali. Current Trends in Aquatic Science. 1(1): 16-23.
Sagala. 2013. Komparasi indeks keanekaragaman dan indeks saprobik plankton untuk menilai kualitas perairan Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara. Limnotek. 20(2): 151-158.
Sastrawijaya, A. Tresna. 2009. Pencemaran Lingkungan. Rineka Cipta. Jakarta.
Satriarti, R.B., S.W. Pawhestari., Merliyana dan N. Widianti. 2018. Penentuan Tingkat Pencemaran Sungai Berdasarkan Komposisi Makrobentos Sebagai Bioindikator. Al-Kimiya. 5(2): 57–61.
Susanti, P.D dan R.N. Adi. 2017. Makroinvertebrata sebagai bioindikator pengamatan kualitas air. Dalam editor Priyono., Y. Priyana., C. Amin., A.N. Anna dan A.A. Sigit (editor). Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS. Pengelolaan sumberdaya wilayah berkelanjutan. Surakarta: 439-448.
Taqwa, R. N., M. R. Muskananfola dan Ruswahyudi. 2014. Studi hubungan substrat dasar dan kandungan bahan organik dalam sedimen dengan kelimpahan hewan macrobenthos di muara Sungai Sayung Kabupaten Demak. Diponegoro journal of maquares. 3(1): 125-133.
Widiyanto, J dan A. Sulistayarsi. 2016. Biomonitoring Kualitas Air Sungai Madiun dengan Bioindikator Makroinvertebrata. Jurnal Penelitian LPPM IKIP PGRI Madiun. 4(1): 1-10.
Yogafanny, E. 2015. Pengaruh aktivitas warga di Sempadan Sungai terhadap kualitas air Sungai Winongo. Jurnal sains dan teknologi lingkungan. 7(1): 41-50.
Yulianti, D.A. 2019. Kadar total suspended solid pada air Sungai Nguneng sebelum dan sesudah tercemar limbah cair tahu. Jaringan laboratorium medis. 1(1): 16-21.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Journal of Soilscape and Agriculture
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.