Pengelolaan Proyek Berbasis Model Mitigasi Risiko
Keywords:
Project Performance, Risk Analysis, AHP, Risk Mitigation, ApronAbstract
Air transportation in Indonesia is currently experiencing a rapid increase. Hence, it requires infrastructure that is safe and comfortable for users, including one of which is the reconstruction of the apron. This project requires proper management due to high quality and time demands in a friendly environment. However, the performance of this project has many types of technical risks with different values. Therefore, it is necessary to manage the risk that is right on target so that it can be mitigated to improve project performance. This study combines the severity method, Analytical Hierarchy Process (AHP), and Pareto Diagrams. The severity level method is needed to measure the amount of risk that impacts the project; AHP is used to assess the priority of risks selected for the severity level method, while the Pareto method is used to determine the dominant risks that must be mitigated. The method of selecting respondents uses purposive sampling, who are asked for their opinions through a questionnaire to assess the risk variables that affect the project. The AHP assessment is given to experts with at least undergraduate education with more than 20 years of project experience through interviews in order of priority and the necessary countermeasures. The research results show that this combination of methods can select risk variables to be more efficient, namely from 48 to 15 risk variables that must be mitigated because they impact cost, time, and project quality pressures.
ABSTRAK:
Transportasi Udara di Indonesia saat ini mengalami kenaikan yang cukup pesat sehingga membutuhkan infrastruktur yang aman dan nyaman bagi pengguna termasuk salah satunya adalah rekonstruksi apron. Proyek ini membutuhkan pengelolaan yang tepat karena tuntutan kualitas yang tinggi dan waktu yang tepat dengan lingkungan yang sangat ketat. Namun kinerja proyek ini memiliki ancaman risiko teknis yang sangat banyak jenisnya dengan nilai yang berbeda-beda. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan risiko yang tepat sasaran agar dapat dimitigasi dalam rangka peningkatan kinerja proyek. Penelitian ini menggabungkan metode severity, Analitical Hierachy Process (AHP) dan Diagram Pareto. Metode severity diperlukan untuk mengukur besaran risiko yang benar-benar berdampak pada proyek, AHP digunakan untuk menilai prioritas risiko yang telah diseleksi pada metode severity, sedangkan metode Pareto untuk menentukan risiko dominan yang harus dimitasi. Metode penentuan responden menggunakan purposive sampling yang akan dimintai pendapatnya melalui kuisioner untuk menilai variabel risiko yang berpengaruh pada proyek tersebut. Penilaian AHP diberikan kepada para ahli yang memiliki pendidikan minimal S1 dengan pengalaman proyek lebih dari 20 tahun melalui wawancara urutan prioritas serta mitigasi yang diperlukan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa gabungan metode ini mampu menyeleksi variabel risiko menjadi lebih efisien yaitu dari 48 menjadi 15 variabel risiko yang harus dimitigasi karena memiliki dampak terhadap pencapaian biaya, waktu dan mutu proyek.
References
D. P. Emmanuel, “Rezim Pertumbuhan Kota Surabaya Studi tentang Pembangunan dan Revitalisasi Hotel di Surabaya,” J. Polit. Muda, vol. 4, no. 1, pp. 71–78, 2015.
M. T. Ikhsan, D. Rusadi, and M. Ghalih, “Analisis Pengaruh Jumlah Keberangkatan Penumpang di Bandara Pada Penerbangan Domestik dan Internasional di Indonesia,” J. Ris. Akunt. Politala, vol. 2, no. 1, pp. 8–15, 2017.
Zulaichah, “Pengaruh Fasilitas Bandar Udara Terhadap Kinerja Ketepatan Waktu Maskapai Penerbangan,” War. Ardhira J. Perhub. Udar., vol. 40, no. 4, pp. 223–234, 2014, doi: 10.25104/wa.v40i4.219.223-234.
B. Statistics Indonesia, Statistik Transportasi Udara. 2019.
F. W. Iribaram and M. Huda, “Analisa Resiko Biaya dan Waktu Konstruksi Pada Proyek Pembangunan Apartemen Biz Square Rungkut Surabaya,” Rekayasa dan Manaj. Konstr., vol. 6, no. 3, pp. 141–154, 2018.
A. Patrickson, T. J. Adi, and Y. E. Putri, “Identifikasi dan Analisis Risiko Konstruksi dengan Metode Fault Tree Analysis Pada Proyek Pembangunan Jembatan Kapuk Naga Indah,” pp. 1–5, 2014.
I. Monaliza, I. Kustiani, and A. Ma, “Analisis Risiko Proyek dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus : Proyek Perpustakaan Modern Lampung pada Tahap Lanjutan),” J. Apl. Tek. Sipil, vol. 19, no. 1, pp. 21–26, 2021.
S. Demirkesen and B. Ozorhon, “Measuring Project Management Performance: Case of Construction Industry,” EMJ - Eng. Manag. J., vol. 29, no. 4, pp. 258–277, 2017, doi: 10.1080/10429247.2017.1380579.
V. S. Anantatmula, “Strategies for Enhancing Project Performance,” J. Manag. Eng., vol. 31, no. 6, 2015, doi: 10.1061/(asce)me.1943-5479.0000369.
À. Dasí, T. Pedersen, L. L. Barakat, and T. R. Alves, “Teams and Project Performance: An Ability, Motivation, and Opportunity Approach,” Proj. Manag. J., vol. 52, no. 1, pp. 75–89, 2021, doi: 10.1177/8756972820953958.
R. Sukwadi, F. Wenehenubun, and T. W. Wenehenubun, “Pendekatan Fuzzy FMEA dalam Analisis Faktor Risiko Kecelakaan Kerja,” J. Rekayasa Sist. Ind., vol. 6, no. 1, p. 29, 2017, doi: 10.26593/jrsi.v6i1.2425.29-38.
S. P. Aprilia, B. Suhardi, and R. D. Astuti, “Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja Menggunakan Metode Hazard and Operability Study (HAZOP) : Studi Kasus PT. Nusa Palapa Gemilang,” Performa Media Ilm. Tek. Ind., vol. 19, no. 1, pp. 1–8, 2020, doi: 10.20961/performa.19.1.39385.
T. L. Saaty, “Relative measurement and its generalization in decision making why pairwise comparisons are central in mathematics for the measurement of intangible factors the analytic hierarchy/network process,” Stat. Oper. RACSAM, vol. 102, no. 2, pp. 251–318, 2008, doi: 10.1007/BF03191825.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2013.
PMBOK, A guide to the project management body of knowledge, vol. 69, no. 5. 2008.
AS/SNZ, Standards Australia International and Standart New Zealand: Handbook Risk Management Guidelines Companion to AS/NZS 4360:2004, 2004th ed., vol. 2004. Sydney, 2004.