Analisis Risiko K3 Pekerja pada Pekerjaan Jalan Hotmix Proyek Peningkatan Jalan Menggunakan Metode HIRARC

Authors

  • Ika Ajeng Nurlaili Program Studi Teknik Sipil - Universitas Jember
  • Anita Trisiana Jurusan Teknik Sipil - Universitas Jember
  • Anik Ratnaningsih Jurusan Teknik Sipil - Universitas Jember https://orcid.org/0000-0002-1970-4927

Keywords:

Construction safety, HIRARC, Risk, Road works

Abstract

Occupational Health and Safety are all conditions and elements that can affect the safety and health of workers and people in the work environment. This research aims to identify the danger factors for K3 construction risks, determine the dominant factors that occur, and determine responses to the most dominant risks in implementing Hotmix road construction work on the Senduro-Ranupane Road Improvement project. The method used in the analysis is the HIRARC method. The results of this research are that there are 56 risk variables in total categorized as Negligible and Low Risk. 11 risk variables are classified as Low Risk. The dominant factors are the risk of equipment being damaged, extreme weather, body parts being scratched by equipment, risks related to road traffic, and materials falling from heavy equipment during transportation. Handling the dominant risks that occur uses risk control methods based on the OHSAS hierarchy utilizing administrative control and Personal Protective Equipment (PPE). Administrative control is control over equipment; training is held for workers with fewer skills, safe systems, heavy equipment operators with an operator's license, checklists on weather and equipment safety, and monitoring media and warning signs of road work for users road. Furthermore, Personal Protective Equipment, also known as Personal Protective Equipment (PPE), can also be applied to all workers carrying out project work, such as masks, face protective equipment, gloves, special shoes, and others.

ABSTRAK:
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan segala kondisi dan elemen yang dapat berpengaruh pada keselamatan dan kesehatan bagi tenaga kerja dan orang yang berada di lingkungan kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor bahaya risiko K3 pekerja konstruksi, mengetahui faktor dominan yang terjadi, dan menentukan respon terhadap risiko paling dominan pada pelaksanaan pekerjaan pembuatan jalan hotmix pada Proyek Peningkatan Jalan Senduro-Ranupane. Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah metode HIRARC. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 56 variabel risiko secara keseluhuran yang tergolong kategori Negligible dan Low Risk. 11 variabel risiko tergolong pada Low risk. Faktor dominan yang terjadi yaitu risiko alat mengalami kerusakan, cuaca ekstrim, anggota tubuh tergores peralatan, risiko terkait dengan lalu lintas di jalan, dan material jatuh dari alat berat saat pemindahan. Penanganan risiko dominan yang terjadi menggunakan cara pengendalian risiko berdasarkan hirarki OHSAS, dengan cara administrative control dan Personal Protective Equipment (PPE). Administrative control merupakan kontrol terhadap peralatan, diadakan pelatihan pada pekerja yang memiliki kemampuan kurang, sistem yang aman, operator alat berat yang memiliki surat ijin operator, checklist pada cuaca dan keamanan alat sebagai media monitoring, dan tanda-tanda peringatan adanya pekerjaan jalan untuk para pengguna jalan. Selanjutnya, pada Personal Protective Equipment atau disebut juga Alat Pelindung Diri (APD) juga dapat diterapkan kepada seluruh pekerja yang mengerjakan pekerjaan proyek tersebut seperti masker, alat pelindung wajah, sarung tangan, sepatu khusus, dan lain sebagainya.

References

International Labour Organization, “Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3),” Int. labour 0organization, p. 39, 2018.

Kementerian PUPR, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi. Indonesia, 2021.

S. Waruwu and F. Yuamita, “Analisis Faktor Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Yang Signifikan Mempengaruhi Kecelakaan Kerja Pada Proyek Pembangunan Apartement Student Castle,” Spektrum Ind., vol. 14, no. 1, p. 63, 2016, doi: 10.12928/si.v14i1.3705.

E. Alfiansah Yunus, Kurniawan Bina, “Analisis Upaya Manajemen K3 Dalam Pencegahan Dan Pengendalian,” vol. 8, no. September, pp. 1–6, 2020.

F. Ramadhan, “Analisis Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) menggunakan metode Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control (HIRARC),” Semin. Nas. Ris. Terap., no. November, pp. 164–169, 2017.

DOSH Malaysia, Department of Occupational Safety and Health, Ministry of Human Resources, Malaysia on Guidelines for Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control (HIRARC). 2008.

A. Peruzzi, W. Kriswardhana, and A. Ratnaningsih, “Risk Assessment Kecelakaan Kerja dengan Menggunakan Metode Domino Pada Proyek Apartemen Grand Dharmahusada Lagoon,” Siklus J. Tek. Sipil, vol. 6, no. 2, pp. 103–116, 2020, doi: 10.31849/siklus.v6i2.4337.

I. A. Alfarezi, J. W. Soetjipto, and S. Arifin, “Analisis Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Masa Pandemi Covid-19 Dengan Metode Bowtie Analysis,” J. Tek. Sipil, vol. 10, no. 2, pp. 96–105, 2021, doi: 10.24815/jts.v10i2.21923.

I. Soeharto, Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional. Jakarta: Erlangga, 1995.

J. Ridley, Ikhtisar Kesehatan & Keselamatan Kerja, Ketiga. Jakarta: Erlangga, 2008.

Mark A. Friend and J. P. Kohn, Fundamental of Occupational Health and Safety. Government Institutes, 2010.

M. Ilham, M. Akbar, R. D. Anggara, and K. Wibowo, “Analisis Pelaksanaan Keamanan dan Keselamatan Kerja ( K3 ) Dengan Metode Job Safety Analysis ( JSA ) Proyek Pembangunan Jembatan SiKatak Unversitas Diponegoro Semarang,” Univ. Islam Sultan Agubf, no. 2720–9180, pp. 277–284, 2020.

A. Fitrialita, “Analisis Risiko kecelakaan kerja pada pekerja ketinggian proyek MTH27,” vol. 01, no. 04, pp. 140–147, 2021.

Downloads

Published

23-10-2023

Issue

Section

Articles